Showing posts with label Lagi Bener. Show all posts
Showing posts with label Lagi Bener. Show all posts

Tuesday 27 October 2015

Pintar? Mungkin Pintar

"Ingat satu hal. Langit tak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi." - Don Pesso.

Mungkin, lo pernah baca atau dengar quotes di atas. Entah itu dari temen lo yang ngomong secara langsung, ataupun lo sendiri yang melihatnya dari hasil browsing atau melihat di timeline social media lo. Yang jelas, gue sangat setuju dengan quotes tersebut.

Yang gue tangkap, secara gak langsung, Don Pesso mengatakan kalau langit yang tinggi aja, gak pernah bilang atau merasa dirinya "tinggi." Sedangkan kita, yang berada jauh di bawahnya dan masih menginjak tanah, kadang suka merasa diri kita tinggi. Yegak, sih? Mungkin gak semua orang. Tapi ada beberapa orang yang seperti itu.

Salah satu contohnya adalah memamerkan kepintaran yang dipunya. Oke. Kalau misalnya lo memang pintar. Punya ilmu lebih dibandingkan teman-teman lo misalnya. Tapi bagaimana kalau realitanya, kepintaran lo itu tidak dipakai untuk sesuatu yang lebih baik dan berguna? Lo menggunakan itu hanya untuk memamerkan kepada khalayak ramai? Kepintaran lo, hanya sebatas pintar doang pastinya.

Itu yang bahaya. Lo punya suatu kelebihan, tapi gak digunakan untuk hal-hal yang lebih berguna. Salah besar kalau menurut gue. Gak ada gunanya juga memamerkan kepintaran lo di depan publik hanya untuk mencari seonggok kalimat, "wah, pinter juga ya lo."

Mencari pujian, bukan begitu caranya. Bukan dengan menunjukan kelebihan yang lo punya dengan maksud pamer. Ingin terlihat pintar,  justru hanya akan membuat lo terlihat bodoh. Asli. Bukan gue gak suka atau iri dengan orang yang pintar. Nggak. Gue menulis ini hanya untuk memberikan pendapat gue yang subjektif  tentang mereka yang merasa dirinya "pintar."

Kalau menurut gue, ada baiknya lo tetap merendah. Urusan orang lain tau lo pintar atau nggak, itu belakangan. Biar mereka tau dengan sendirinya aja kalau lo itu pintar. Justru, itu terdengar lebih asik dibandingkan dengan lo menunjukannya.

Pintar boleh. Tapi jangan sok pintar. Lo dukun?

Wednesday 30 September 2015

Jalan Sendiri

Pernah lihat atau denger temen lo yang selalu ngikutin apa mau orang tuanya? Gue rasa pernah. Kalau orang tuanya bilang A, si anak harus ngelakuin A. Gak boleh B, atau malah ngelakuin M. Menurut gue, sih, sah-sah aja kalau mau nurutin apa kata orang tua. Kita sebagai anak, emang udah seharusnya, kan, nurut sama orang tua?

Tapi menurut gue, gak selamanya apa yang orang tua lo minta atau mau itu harus diturutin. Bener gak, sih? Apalagi kalau lo udah masuk ke dalam tahap dewasa. Lo harus punya cara sendiri untuk maju, tanpa ngikutin kata orang lain, termasuk orang tua lo.

Mungkin, tulisan ini sekilas kayak mengajarkan lo untuk durhaka sama orang tua. Nggak. Gue gak ada maksud sama sekali untuk ngajarin lo kayak gitu. Lagi pula, di sini gue cuma mau menulis apa yang pengen gue tulis. Bukan mau ngajarin, apa lagi ngajarin durhaka sama orang yang udah ngelahirin dan ngebesarin lo sampai sekarang ini.

Inget, dewasa itu pilihan. Ketika lo udah merasa dewasa dan punya pilihan sendiri untuk hidup lo, lakuin aja. Kalau orang tua lo gak setuju dan punya pilihan lain, dan lo tetep berpegang teguh dengan pilihan lo, silahkan kasih mereka alasan yang masuk akal, kenapa lo memilih pilihan itu.

Emang, gak ada orang tua yang mau menjerumuskan anaknya. Setiap orang tua pasti punya tujuan yang baik untuk anak-anaknya. Tapi, menurut gue nyaman itu nomor satu. Kalau lo mengambil pilihan dari orang tua lo dan lo merasa kurang nyaman, yang ada malah jadi gak beres ke depannya.

Misalnya gini, gue ambil contoh paling gampang aja.

Tahun depan lo lulus sekolah dan mau melanjutkan ke kuliah. Mau gak mau, lo harus mikirin mau kuliah dengan jurusan apa nantinya. Lambat laun, lo udah tau mau ngambil apa saat kuliah nanti. Setelah itu, lo bilang sama orang tua lo. Misalnya, lo mau ngambil jurusan psikologi. Tapi mereka gak setuju. Mereka lebih setuju lo mengambil jurusan teknik, kayak teknik elektro. Tapi lo gak suka elektro. Dan lo debat ini-itu sama mereka. Akhirnya, lo kalah. Mau gak mau, lo ngambil jurusan elektro dengan status ‘terpaksa’. Di tengah jalan, IPK lo ancur. Banyak mata kuliah yang harus diulang tahun depan. Siapa yang salah kalau udah kayak gitu?

Mungkin, dari contoh itu lo ngerti apa yang gue maksud di sini. Gak semua yang mereka mau harus diturutin. Kalau lo merasa udah dewasa, silahkan ambil keputusan sendiri. Jangan bergantung terus sama orang lain.


Yang paling penting, sih, tunjukin aja apa yang menjadi pilihan lo itu akan membuahkan hasil yang memuaskan di hari mendatang. Setiap orang punya jalannya masing-masing, kan? :)

Saturday 27 September 2014

Ini Tujuanku, Apa Tujuanmu?

Belum lama menyandang gelar sebagai mahasiswa, tiba-tiba aja kemaren gue kepikiran sesuatu. Padahal, gak biasanya gue mikir jauh ke depan. Biasanya sih, gue mikir kalo lagi "pengen" aja. Kalo nggak? Ya nggak mikir. Jujur aja deh, Ujian Nasional kemaren aja, gue ngerjain beberapa soal itu pake bocoran. Gue nggak tau bocoran itu bener apa nggak, karena gue sendiri nggak ngerti "maunya soal-soal itu tuh apa?". Maklum, kalo masuk IPA-nya gambreng emang nggak bisa diboongin.................kebodohannya.

Beberapa soal UN gue jawab dengan ngikutin bocoran soal yang ada. Jadi ada beberapa soal alias mata pelajaran yang gak dapet bocorannya. Miris? Banget. Apalagi buat orang-orang kayak gue, mau gak mau cuma bisa mengandalkan "nalar binatang"-nya doang. Alhasil, ya NEM gue di ijazah kecil.

Ya... Tapi itu kan udah lewat. Yang namanya hidup itu kan harus bergerak ke depan. Meskipun, kadang kita juga harus liat ke belakang buat ambil pelajaran-pelajaran berharga di sana.

Wednesday 28 May 2014

Semua Orang Pernah Bahagia

Banyak cerita atau ide yang berkeliaran di otak gua. Tapi buat numpahin ide-ide itu satu persatu, ternyata nggak gampang. Sama halnya kayak belajar Bahasa Indonesia di sekolah. Kita udah dapet jawabannya di otak kita, tapi buat ngeluarinnya? susah. Pada akhirnya, gua mutusin buat blogwalking ke blog-blog orang untuk sekedar nyari inspirasi. Karena gua pengen "menghidupkan kembali" blog ini yang udah jarang diisi dengan postingan-postingan nggak jelas.

Oke, gua mulai aja.

Gua pernah ngerasa kalo hidup di dunia ini nggak adil. Gua juga pernah mikir, "Kenapa gua selalu dapet masalah? Kenapa orang lain nggak pernah dapet masalah seberat gua?" Iya.. Gua pernah mikir kayak gitu. Tapi itu dulu, gua lupa waktu kelas berapa. Yang jelas, gua masih kecil dan belum ngerti cinta-cintaan kayak sekarang.

Tuesday 13 May 2014

Dikecewakan Itu Nggak Enak

Udah dua tahun Adit memendam perasaannya pada Rini. Segala cara udah Adit lakuin agar Rini bisa jadi pasangan hidupnya. Seenggaknya, sampe mereka lulus dari SMA yang mereka tempatin sekarang ini.

Adit dan Rini memiliki banyak perbedaan. Adit memiliki kulit yang hitam langsat, berbadan tinggi besar seperti Cak Lontong, dan berhati Hello Kitty. Sedangkan Rini, ia memiliki kulit putih, berbadan kurus, dan berhati...hati kalo ketemu Adit di sekolah. Tapi perbedaan itu nggak pernah bikin Adit down buat deketin Rini. Padahal, Rini udah nolak Adit mentah-mentah setiap Adit ngungkapin perasaannya. Sampe-sampe, Adit diketawain temen-temen satu sekolahnya.

Akhirnya, Adit capek hati sendiri buat deketin Rini. Dia juga capek karena segala usahanya nggak pernah dihargai sedikitpun sama Rini. Akhirnya, setiap Adit ketemu Rini, Adit mencoba buat stay cool dan menganggap nggak pernah terjadi apa-apa antara dia dengan Rini.

TAMAT

Friday 7 March 2014

Dreams

Nggak kerasa, udah tiga tahun gua jadi anak SMA. Menurut perhitungan gua, kira-kira tinggal 40 hari lagi gua pake seragam putih abu-abu. Sedih? Nggak. Biasa aja. Justru gua seneng kalo ternyata gua bisa lulus SMA tahun ini. Iya. Lulus SMA di tahun 2014 adalah salah satu mimpi gua. Dan yang namanya mimpi, udah seharusnya kita kejar. Bener gak? Sama kayak pepatah, "Raihlah mimpimu setinggi langit." Apapun mimpi yang kita punya, kita harus kejar sampe dapet tuh mimpinya. Right?

Hmm.. Ngomongin soal mimpi, gua punya beberapa mimpi yang pengen gua dapetin di tahun ini. Mimpinya itu ada

Monday 20 January 2014

Labil Itu Manusiawi

Namanya juga manusia, pasti pernah terjebak di beberapa pilihan yang membingungkan. Menurut gue, itu manusiawi banget. Apalagi dengan masih duduk di bangku SMA kelas 3, gak ada salahnya kan kalo gue masih 'labil' dalam hal pilih-memilih? Karena menurut gue, selagi waktu untuk memilih itu masih ada, kenapa gak gue pake aja?

Hmm.. Ngomong-ngomong soal labil, gue emang bener-bener lagi labil banget pilih Universitas dan jurusan apa yang pengen gue ambil. Gue seneng dengan hal-hal yang berbau teknologi, karena dari kecil gue  emang udah seneng ngotak-ngatik komputer yang ada di rumah gue. Malah, gue pernah nyoba-nyoba belajar

Thursday 17 October 2013

Goats Eating Goats

Hallo! Postingan ini, gak jauh-jauh dari masalah percintaan (lagi). Jujur aja, kadang gue bosen juga kalo ngomongin cinta-cintaan terus. Bukan karena gue jomblo, tapi karena gue pengen sekali-sekali bikin postingan yang bisa menginspirasi kalian. Karena menurut gue, postingan-postingan gue dari dulu sampe sekarang itu gitu-gitu aja. Gak ada perubahan.

Oke! Balik lagi ke topik ya. Seperti yang gue bilang di atas, postingan ini mau ngomongin masalah percintaan. Iya, percintaan. Percintaan remaja-remaja jaman sekarang. Hmm.. Mungkin gak semua remaja pernah ngalamin hal kayak gini. Contohnya, gue. Gue belum pernah ngalamin masalah kayak gini.

Maksudnya kayak gimana sih?

Nah! Buat yang pengen tau, baca cerita di bawah ini ya, kawan-kawan!

Sunday 13 October 2013

Dewasa Itu, Penting!

Peter dan Julia adalah sepasang kekasih yang udah menjalin hubungan kurang lebih 3 tahun lamanya. Tapi selama 3 tahun itu, hubungan mereka sering banget putus-nyambung-putus-nyambung. Iya, karena Julia masih berfikir kekanak-kanakan, jadi setiap berantem sama Peter, Julia langsung minta putus dan beberapa hari kemudian, Julia minta balikan. Begitu terus sampe sekarang. Tapi sikap Julia yang masih kekanak-kanakan itu gak pernah bikin rasa sayang Peter ke Julia berkurang sedikit pun. Peter sabar banget ngadepin Julia selama 3 tahun pacaran.

Suatu hari, pas malem minggu, Peter ngajak Julia makan malem di sebuah restoran. Peter bilang, dia harus nganter nyokap dulu ke rumah sakit buat check up. Disini, Julia udah nunggu sekitar satu jam dan akhirnya Peter dateng. Akhirnya, Julia marah-marah sama Peter.

Thursday 3 October 2013

Ngefans Kok Segitunya?

Dikelas 12 ini, gue ngerasa waktu berjalan cepet banget. Gak kerasa, udah mau akhir tahun aja. Jujur, gue belum siap ngadepin UN tahun ini. Waktu gue Try Out di sekolah beberapa hari yang lalu, gue sempet kaget ngeliat soal-soal Try Out itu. Emang sih, soal Try Out itu biasanya lebih susah daripada soal UN nantinya. Tapi, pasti bentuk soal UN itu ya sejenis dengan soal-soal pas Try Out. Iya kan?

Oke, cukup sedikit curhatan gue tentang UN. Sebenernya, gue bukan mau ngomongin soal UN atau Try Out. Kali ini gue pengen ngomongin yang berbau dengan RASISISASI dan LEBAYSISASI.

Wednesday 26 June 2013

Hidup, Hidup, dan Hidup

source: google.com

Mengingat tadi gue bangun dari tidur gue yang sangat singkat, gue nemuin sebuah inspirasi berharga yang harus gue tulis disini.

Menurut gue sih berharga. Tapi gue gak tau kalo buat kalian berharga apa nggak hehe.

Hidup kita itu harus seperti Power Ranger. Berwarna dan berubah demi sebuah kebaikan. Berwarna berarti bahagia dan berubah demi kebaikan berarti berubah untuk menjadi lebih baik untuk kita dan orang disekitar kita.

Hidup kita juga harus seperti sebuah bola, yang disukai dan dikejar banyak orang. Kalo kita udah disukai sama orang lain, biasanya orang lain bakal nyari-nyari kita. Biasanya. "Dia kemana ya? SMSin dong suruh kesini." Kayak gitu misalnya. Tapi gue gak bilang pasti ya. Itu cuma pendapat gue aja hehe.

Tapi, hidup kita itu jangan kayak ikan yang ada di laut. Kenapa? Karena kebanyakan ikan di laut itu mudah 'terpancing'. Kalo dalam hidup kita, kita itu jangan sampe mudah kepancing sama segala hal yang membuat kita tergiur. Kadang, enak di awal belum tentu enak di akhir. Iya gak? Tapi ada beberapa hal yang harus kita tiru dari ikan. Tapi ikannya, ikan hias.

Sunday 16 June 2013

Dulu, Sekarang, dan Nanti


Masa lalu.
Pasti semua orang pernah punya masa lalu yang indah dan masa lalu yang menyedihkan. Mungkin, waktu kita ngalamin masa lalu yang indah, kita pernah bilang dalem hati "Coba aja waktu bisa diulang. Gue pengen kayak dulu lagi."

Tapi waktu kita punya masa lalu yang menyedihkan, kayak misalnya kita abis diputusin sama doi yang udah kita sayang banget. Mungkin kita bilang dalem hati "Kenapa dia kayak gitu? Salah gue apa sih?" Itu baru kemungkinan lho. Gue gak bilang pasti. Tapi jujur, Yang dulu-dulu yaudahlah gak usah diurusin lagi, gak usah dipikirin lagi. So? Itu masa lalu. Kalo masa lalu lo indah, yaudah. Lo cuma bisa kenang itu sampe lo tua nanti. Sama kayak masa lalu lo yang menyedihkan. Lo cuma bisa kenang aja. Lo gak bakal bisa ngerubah keadaan masa lalu lo itu yang tadinya jelek jadi bagus.

Thursday 6 June 2013

Mereka adalah Superhero Gue


Gue seneng banget, karena di bulan Juni ini gue dapet inspirasi banyak buat ditulis di blog gue. Meskipun gue lagi dihantui rasa tegang karna nungguin hasil rapot kenaikan kelas, tapi itu bukan penghalang buat gue berenti nulis di blog gue. Betul? :)

So, postingan kali ini gak ada hubungannya sama sekali sama bulan Juni. Karena postingan ini, gue mau bercerita sedikit nih. Gue pengen nyeritain tentang orang tua gue yang gak pernah capek buat mensupport gue dari belakang. Gue rasa, bukan orang tua gue aja yang kayak gitu. Pasti semua orang tua akan selalu mensupport anaknya dari belakang.

Selama apa yang dilakuin kita itu berbau positif, pasti mereka bakal dukung kok. Kalo mereka gak dukung, pasti ada 'sesuatu' yang bikin orang tua kita gak setuju sama kita. Karena kalo kata nyokap gue, "feeling orang tua itu kuat. Apalagi seorang ibu"

Wednesday 5 June 2013

Apalah Arti Sebuah Status

Kemaren malem, gue lagi dengerin @radiokancut dan kebetulan lagi ngebahas tentang orang-orang yang suka bikin status menghina orang tuanya sendiri di social media.

Nah! Karena itu gue bikin postingan ini. Siapa tau ada yang gak dengerin @radiokancut tuh semalem. Jadi kalo ada yang gak sempet denger, gue bakal share di postingan gue kali ini. Meskipun beda bahasa dan semacamnya dari apa yang udah disiarin, tapi intinya tetep sama kok :)

Sebenernya, mau masang status "aduh, pengen pup nih" atau "laper nih" atau apalah yang lainnya. Sebenernya sih bebas-bebas aja. Kita cuma bisa ngeliat aja. Ya abis mau ngapain lagi? Mau kita bilang dia alay? Mau kita bilang dia kurang kerjaan? Mau kita bilang dia tukang nyampah? Kita gak ada hak lho buat bilang kayak gitu. Dia yang buat status, jadi ya terserah dia. Deal?
Oke, kita balik ke topik aja lagi. Kenapa ya banyak banget yang suka ngelampiasin emosi mereka sama orang tua ke social media? Apa karena di social media-nya itu gak ada orang tua mereka? Jadi mereka bisa ngecibir seenaknya?

Kalo buat gue pribadi sih, gapapa kok. Kan itu masalah dia sama orang tuanya. Jadi masuknya kan ke masalah keluarga. Berarti yang diluar keluarganya, gak boleh ikut campur dong? Iya kan?
Gue sering liat di timeline Twitter gue. Biasanya sih malem-malem suka ada yang update status ngehina orang tuanya. Dan biasanya sih orangnya itu lagi itu lagi. Gue gak tau deh setiap hari emang di rumahnya kerjaannya berantem mulu apa gimana. Yang jelas, gue sering liat aja.

Sunday 28 April 2013

Lain di Luar, Lain di Dalam


Hampir semua orang bahkan mungkin semua orang pernah ngerasain hal ini. Iya, ketika mulut tersenyum tapi hati sedang menangis. Hal kayak gitu emang gak enakin banget. Soalnya mulut bilang A, tapi hati bilang B.

Biasanya, hal itu dirasain pas kita lagi ada masalah. Kayak masalah keluarga, masalah uang, sampe masalah sama pacar juga kadang bikin mulut berdusta sama hati. Ada juga sih yang pengen di perhatiin, pengen di dengerin curhatannya. Malah menurut gue, yang terakhir itu kayaknya yang lebih sering dirasain orang-orang.

Monday 22 April 2013

Dua Sisi

Halo-halooo! Apa kabar? Yang masih sibuk sama sekolah, tetep semangat ya! Yang lagi asik ngabisin liburannya, selamat bersenang-senang ya! :D

Postingan gue kali ini ngebahas tentang dua sisi manusia. Dimana ada yang bisa kita lihat dan ada yang bisa kita rasakan. Yang bisa di lihat adalah sisi manusia dari luarnya. Yang bisa di rasakan adalah sisi manusia dari dalam alias dari hatinya.

Semua orang punya fisik yang berbeda-beda. Ada yang gendut, kurus, tinggi, pendek, cantik, jelek, ganteng, dan lain-lain. Semua orang juga punya kepribadian sendiri-sendiri. Ada yang baik, sombong, suka boong, pendiem, pokoknya banyak deh!

Mungkin kita ngeliat orang itu baik atau nggaknya dari cara dia ngomong atau mungkin dari raut mukanya. Mungkin lho ya.

Friday 29 March 2013

Inilah Hidup

Hidup tanpa masalah itu kayak kita sekolah, bayar mahal, tapi kita gak dapet ilmu apa-apa. Mubazir.

Masalah dalam hidup itu menurut gue adalah sebuah tantangan. Hidup kalo gak ada tantangannya, pasti gitu-gitu aja. Gak bakal maju-maju.

Tapi, apapun masalahnya, jangan pernah dibawa pusing. Hidup kalo dibawa pusing cuma ngeberatin hidup lo aja. Jujur, gue adalah tipe orang yang susah serius. Malah bisa dibilang gak bisa serius.
Kata nyokap, hidup itu kayak air yang mengalir. Kita gak tau seberapa jauh dia mengalir dan dimana dia akan berhenti mengalir.

Hidup kita yang bisa ngerubah jadi lebih baik ya cuma kita sendiri. Orang lain cuma bisa ngebantu aja. Niat dan kemauan buat berubah adanya di tangan kita sendiri.

Without You, I'm Nothing


Sebagai pelajar tulen, gue selalu ngedapetin nilai rapot yang jelek. Entah itu bawaan dari lahir atau faktor umur. Yang jelas, dari gue SD kelas 5 sampe sekarang, nilai rapot gue selalu jelek.

Ibarat sebuah restoran, gue adalah koki di restoran itu dan orang tua gue adalah pelanggan yang sering makan di restoran itu. Karena orang tua gue udah sering makan makanan yang gue hidangkan, jadi udah gak aneh buat orang tua gue. Orang lain yang belum pernah nyoba, pasti bakal bilang gak enak dan pasti bakal memaki gue. Intinya sih gitu.

Sebaik-baiknya orang tua pasti sebenernya sedih juga kalo ngeliat rapot anaknya selalu jelek. Mereka pasti mikir, "apa salah kita sampe anak kita begini? Kita kurang baik apa sama dia?" Jujur gue sedih kalo orang tua gue udah ngomong kayak gitu ke gue.

Tuesday 12 March 2013

Pujian

Semua orang ingin dipuji. Tapi kita tidak tau apa yang harus kita lakukan agar mendapat pujian dari orang-orang di sekitar kita.

Kadang, kita mendapat pujian dari orang lain karena kelebihan kita. Tapi, tidak semua orang akan memuji kita. Disaat orang-orang memuji kita, pasti ada seseorang yang tidak senang akan kelebihan yang kita punya. Haters? Iya. Itu maksud gue.

Dia iri karena kita punya kelebihan yang dia gak punya. Atau kelebihan dia sama seperti kita, tapi dia merasa gak cukup hebat dari kita.

Orang yang kayak gitu, biasanya selalu nyari kesalahan kita gimana pun bentuknya.

Harus di ingat! Ketika semua orang memujimu, cobalah untuk tetap rendah hati. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa yang kamu bisa belum tentu orang lain bisa. Begitu juga sebaliknya.

Ketika pujian membuatmu besar kepala, jangan salahkan mereka jika mereka tiba-tiba pergi meninggalkanmu. Karena apa? Karena sifatmu yang besar kepala itu.

Tinggalkan sifat besar kepala itu. Ingatlah, kita semua sama. Punya kelebihan dan punya kekurangan masing-masing :)

Saturday 12 January 2013

Kita Semua itu Berbeda

Semua orang punya kepribadiannya masing-masing. Entah itu pemales, pinter bahkan suka ngupil..
Kita semua beda. Kalaupun ada kesamaan, itu gak akan sama persis. Jangan pernah ngikutin kepribadian orang lain. Jadilah diri lo sendiri yang apa adanya. Gimana pun sifat lo, asal gak ngerugiin orang lain, pasti bakal fine-fine aja diliat orang.

Gue tau di dunia ini gak ada yang sempurna. Semua punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi, jangan jadiin kekurangan lo itu penghalang buat lo maju. Dan kalo lo punya kelebihan dalam suatu bidang, jangan pernah lo ngerasa kalo lo itu paling hebat dalam bidang itu.

Pageviews

bayupradhana. Powered by Blogger.

Followers