Showing posts with label Kuliah. Show all posts
Showing posts with label Kuliah. Show all posts

Wednesday 30 September 2015

Jalan Sendiri

Pernah lihat atau denger temen lo yang selalu ngikutin apa mau orang tuanya? Gue rasa pernah. Kalau orang tuanya bilang A, si anak harus ngelakuin A. Gak boleh B, atau malah ngelakuin M. Menurut gue, sih, sah-sah aja kalau mau nurutin apa kata orang tua. Kita sebagai anak, emang udah seharusnya, kan, nurut sama orang tua?

Tapi menurut gue, gak selamanya apa yang orang tua lo minta atau mau itu harus diturutin. Bener gak, sih? Apalagi kalau lo udah masuk ke dalam tahap dewasa. Lo harus punya cara sendiri untuk maju, tanpa ngikutin kata orang lain, termasuk orang tua lo.

Mungkin, tulisan ini sekilas kayak mengajarkan lo untuk durhaka sama orang tua. Nggak. Gue gak ada maksud sama sekali untuk ngajarin lo kayak gitu. Lagi pula, di sini gue cuma mau menulis apa yang pengen gue tulis. Bukan mau ngajarin, apa lagi ngajarin durhaka sama orang yang udah ngelahirin dan ngebesarin lo sampai sekarang ini.

Inget, dewasa itu pilihan. Ketika lo udah merasa dewasa dan punya pilihan sendiri untuk hidup lo, lakuin aja. Kalau orang tua lo gak setuju dan punya pilihan lain, dan lo tetep berpegang teguh dengan pilihan lo, silahkan kasih mereka alasan yang masuk akal, kenapa lo memilih pilihan itu.

Emang, gak ada orang tua yang mau menjerumuskan anaknya. Setiap orang tua pasti punya tujuan yang baik untuk anak-anaknya. Tapi, menurut gue nyaman itu nomor satu. Kalau lo mengambil pilihan dari orang tua lo dan lo merasa kurang nyaman, yang ada malah jadi gak beres ke depannya.

Misalnya gini, gue ambil contoh paling gampang aja.

Tahun depan lo lulus sekolah dan mau melanjutkan ke kuliah. Mau gak mau, lo harus mikirin mau kuliah dengan jurusan apa nantinya. Lambat laun, lo udah tau mau ngambil apa saat kuliah nanti. Setelah itu, lo bilang sama orang tua lo. Misalnya, lo mau ngambil jurusan psikologi. Tapi mereka gak setuju. Mereka lebih setuju lo mengambil jurusan teknik, kayak teknik elektro. Tapi lo gak suka elektro. Dan lo debat ini-itu sama mereka. Akhirnya, lo kalah. Mau gak mau, lo ngambil jurusan elektro dengan status ‘terpaksa’. Di tengah jalan, IPK lo ancur. Banyak mata kuliah yang harus diulang tahun depan. Siapa yang salah kalau udah kayak gitu?

Mungkin, dari contoh itu lo ngerti apa yang gue maksud di sini. Gak semua yang mereka mau harus diturutin. Kalau lo merasa udah dewasa, silahkan ambil keputusan sendiri. Jangan bergantung terus sama orang lain.


Yang paling penting, sih, tunjukin aja apa yang menjadi pilihan lo itu akan membuahkan hasil yang memuaskan di hari mendatang. Setiap orang punya jalannya masing-masing, kan? :)

Thursday 6 August 2015

Sedikit Curhat

ctrlaltshiftdeardiary.wordpress.com

Setelah lama gak nulis di blog gue yang kelihatannya udah mulai berlumut ini, gue jadi kaku banget buat mulai nulis lagi. Gue bingung harus mulai darimana dan gimana cara penyampaiannya. Emang bener sih, nulis itu gampang-gampang susah. Harus sering-sering diasah supaya tulisan kita jadi 'lancip' lagi.

Oh iya, beberapa hari yang lalu gue menjajal tingkat keberuntungan gue di kota orang. Jadi gini, gue emang udah kuliah di kampus swasta di daerah Senayan. Tapi gue pengen coba tes negeri lagi tahun ini karena gagal di tahun kemarin. Gue tes ujian mandiri di kampus negeri anyar di kota Malang dengan mengambil jurusan arsitektur. Kenapa arsitektur? Pertama, gue merasa udah buang-buang waktu selama tiga tahun berseragam putih abu-abu dengan jurusan IPA. Susah payah gue hampir setiap hari ketemu angka, tapi waktu kuliah ngambil jurusan dari IPS yang mayoritas isinya lebih ke hafalan. Kedua, waktu kecil gue punya cita-cita mau desain rumah sendiri karena doyan main The Sims. Yang ini emang rada absurd. Tapi emang begitu kenyataannya.

Gue percaya, hasil tidak akan mengkhianati proses. Kalau selama melakukan prosesnya maksimal, hasilnya pasti memuaskan. Sayangnya, proses gue itu kurang, jadi hasilnya juga kurang memuaskan. Tanggal 1 Agustus kemarin adalah pengumumannya dan gue gak dapet. Tapi gak apa-apa. Toh, gue masih bisa melanjutkan kuliah gue lagi yang baru berjalan satu tahun itu. Yegak?

Terus kalau ditanya rugi atau nggak, gue bingung jawabnya gimana. Uang transportasi pulang-pergi, pendaftaran, penginapan dan jajan-jajan manja di sana seutuhnya adalah uang dari bokap. Jadi kalau ditanya gue rugi atau nggak, mungkin jawaban yang pas adalah "gue nggak rugi. Yang rugi adalah bokap gue." Jawaban yang simpel, bukan?

Nah, kalau urusan kecewa atau nggak, jujur gue biasa aja. Karena gue sadar dengan proses yang gue lakukan itu kurang maksimal. Jadi, gue rasa gak perlu deh menyalahkan keadaan atau kecewa dengan takdir yang Tuhan berikan.

Sekian untuk postingan gue kali ini yang dibuat atas dasar iseng-isengan. Itung-itung, gue latihan nulis lagi deh. Hehehe. Terima kasih buat yang udah mau membuang-buang waktu dengan membaca tulisan yang kelihatannya seakan-akan gue sedang curhat dan kurang bermanfaat.

Sekali lagi, terima kasih! :)

Pageviews

bayupradhana. Powered by Blogger.

Followers