Monday 1 July 2013

Keyla

source: google.com
 
Banyak orang yang tidak suka dengan 'kesendirian'. Iya, banyak. Mungkin, hanya Keyla yang menyukai kesendirian. Keyla adalah sahabatku. Aku dan Keyla sudah bersahabat sejak awal masuk SMA. Tepatnya, saat Masa Orientasi Siswa berlangsung.

Aku bingung, kenapa Keyla sangat senang menyendiri. Pernah suatu hari Aku bertanya pada Keyla. "Key, kenapa kamu senang menyendiri?" Keyla tidak menjawab. Dia hanya memberikanku senyuman manisnya. Jika Keyla sudah memberikanku senyumannya, Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Malam ini, Aku berniat untuk mengajak Keyla ke kafe tempat biasa Aku mencari inspirasi untuk ditulis. Beruntungnya Aku, Keyla mau Aku ajak ke kafe itu. Aku pun berjanji akan menjemput di rumahnya tepat jam 7 malam nanti. Aku pun harus terlihat rapih dan wangi malam ini. Karena malam ini adalah pertama kalinya Aku dan Keyla jalan berdua. Aku tidak mau saja terlihat jelek di depan Keyla.

Sampai di kafe, Aku dan Keyla duduk di tempat biasa Aku menulis. Aku pun memesan secangkir kopi hangat yang biasa Aku pesan. Tidak lupa, Aku pun menawarkan Keyla untuk segera memesan juga.

"Key, mau pesen apa? Tenang, malam ini biar Aku yang teraktir."

"Samain aja sama kamu. Apa yang jadi kesukaan kamu, aku juga suka kok hehe" Keyla tersenyum padaku.

Aku pun membalas senyum manis Keyla itu. Ya... Meskipun Aku tau senyumanku tidak semanis senyumannya.

Sambil menunggu kopinya datang, Aku pun ngobrol-ngobrol sedikit dengan Keyla.

"Key, gimana rapot kamu kemarin? Pasti bagus ya?"

"Hem... Lumayan. Kalo kamu gimana?"

"Iya Aku juga. Tapi pasti lebih bagus kamu lah Key hehe"

"Haha bisa aja kamu. Oh iya, pacar kamu sekarang siapa?"

Duh, kenapa Keyla harus bertanya masalah pacar? Aku? Aku jelas hidup menjomblo, karena Aku menyukai Keyla. Tapi untuk mengungkapkannya, Aku tidak berani. Aku takut jika nantinya akan merusak tali persahabatanku dengan Keyla.

"Belum ada, Key. Kamu sendiri gimana?"

"Aku juga. Tapi sebenarnya ada laki-laki yang aku suka. Tapi sepertinya, dia tidak menyukaiku. "

"Siapa? Kok kamu gak pernah cerita sama Aku?"

"Gapapa. Kamu gak boleh tau. Kalo kamu tau, nanti malah tersebar lagi."

"Hmm.. Begitu. Semoga aja dia juga suka sama kamu ya, Key." Aku mulai pupus. Mungkin, memang sudah ditakdirkan Aku dan Keyla lebih baik bersahabat.

***

Esok harinya, Keyla menelfonku dan mengajak Aku ke sebuah tempat yang menurutnya indah. Jelas Aku mau. Siapa yang tidak mau jika diajak pergi dengan orang yang menurut kita spesial?

Keyla mengajakku ke sebuah tempat dimana di tempat itu banyak sekali ilalangnya. Katanya, Keyla sangat senang melihat ilalang. Jika Keyla senang, Aku pun ikut senang pastinya.

Setelah sampai di padang ilalang, Keyla bermain-main mengitari padang ilalang itu. Lalu tidak lama, Keyla menghampiriku.

"Tempatnya bagus ya? Kamu suka gak sama tempat ini?"

"Jujur, Aku sangat suka tempat ini. Mungkin, karena ada kamu di sampingku."

"Haha bisa aja. Eh, tapi Aku mau jujur deh. Kalo aku meninggal nanti, aku pengen meninggal di tempat ini."

"Heh! Kamu ngomong apa sih, Key!?"

"Jangan marah dong. Aku kan cuma bercanda. Senyumnya mana?"

"Iyaiya, tapi jangan ngomong gitu lagi ya, Key?"

Aku bingung. Kenapa Keyla bicara soal itu tadi? Apa karena tempat ini terlalu indah menurutnya?

Hari semakin sore, Aku pun mengajak Keyla untuk pulang ke rumah. Tapi Keyla tidak mau. Keyla masih ingin disini katanya. Aku pun berusaha membujuknya, tapi dia tetap tidak mau. Sampai pada akhirnya, Aku terpaksa harus menariknya pulang. Aku tidak mau jika nanti dia dimarahi orang tuanya karena pulang terlalu sore.

Aku dan Keyla pun segera berjalan ke arah motorku yang ada di seberang jalan. Saat sampai di motor, Keyla bilang padaku.

"Eh, Aku lupa. Aku mau bawa ilalang satu ke rumah. Tunggu disini ya."

"Aku temenin ya, Key?"

"Gak usah, kamu disini aja. Aku cuma sebentar kok."

Akhirnya, Aku menunggunya di motor saja. Tidak lama, Keyla muncul dari padang ilalang itu. Saat Keyla menyebrang, Aku melihat ada motor yang ingin melintas sangat cepat. Aku pun segera berlari dan mendorong Keyla dari jalan itu. Ya... Aku pun tertabrak oleh motor itu. Keyla? Dia selamat dan terluka sedikit karena doronganku yang sangat kencang tadi. Maafkan Aku ya, Key.

Aku juga selamat. Tapi Aku terpaksa cacat seumur hidupku. Aku harus menggunakan kursi roda jika ingin bepergian kemana-mana. Aku tidak menyesal. Karena atas kejadian itu, Aku jadi tau bahwa sebenarnya Keyla juga menyukaiku. Mungkin, Aku bukan lagi menyukai Keyla. Tapi, Aku juga sangat sayang pada Keyla. Begitu juga Keyla. Dia mau menerimaku apa adanya, bukan ada apanya.

5 comments:

  1. Syukurlah, happy ending. :)

    ReplyDelete
  2. kayak FTV aja nih, happy ending :D

    ReplyDelete
  3. Rada drama sih.. Udah mainstream tuh nyelamatin cewek dengan cara ngedorong ke pinggir jalan terus cowoknya jadi cacat.. Haha

    Btw, cerpen nya keren.. orang yang lagi jatuh cinta emang rela buat ngorbanin apa aja, sekalipun itu hidupnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya terlalu drama banget ya?haha

      makasih ya :)

      Delete
  4. Kisahnya jauh banget dari gue :')

    ReplyDelete

Pageviews

bayupradhana. Powered by Blogger.

Followers